Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
banner 728x250
Berita

Krisis Harga Tembakau, Petani Lombok Pasrah dan Gantungkan Harapan pada Gubernur NTB

3
×

Krisis Harga Tembakau, Petani Lombok Pasrah dan Gantungkan Harapan pada Gubernur NTB

Sebarkan artikel ini

LOMBOK, NTB –   keluh kesah seorang petani Tembakau asal Desa Semoyang, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat anjloknya harga jual tembakau yang ditujukan langsung kepada Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, (14/9/2025).

Petani Tembakau Kini Merasa cemas karena harga tembakau semakin anjlok. Para petani tembakau meminta solusi dari pemerintah daerah NTB atas kondisi yang mencekik para petani.

“Pak Gubernur, bagaimana solusinya ini?” ucap petani tersebut dalam bahasa Sasak. “Anda selaku pemerintah daerah, tolong bantu kami agar ini bisa terbayar.”

Petani tersebut mengungkapkan bahwa dirinya terjerat utang yang sangat besar untuk biaya operasional lahannya. Ia mengaku memiliki tanggungan sekitar Rp 300 juta untuk menggarap lahan seluas dua hektar.

“Utang saya sekitar 300 juta untuk dua hektar,” jelasnya.

Kondisi semakin parah karena dengan harga saat ini, tidak ada perusahaan atau pembeli yang mau menyerap hasil panen mereka. Kalaupun ada, harganya sangat rendah dan tidak sebanding dengan modal yang telah dikeluarkan. Ia khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, ia dan para petani lainnya akan mengalami kerugian total.

“Kalau tidak ada yang bayar dengan kondisi seperti sekarang, tidak akan ada yang mau membeli. Harga dari oven (pengeringan) hanya cukup untuk ‘coklat’ saja, Pak Gubernur,” keluhnya, menggunakan istilah yang kemungkinan merujuk pada tembakau kualitas rendah dengan harga yang sangat murah.

Pesan ini menjadi cerminan dari kesulitan yang lebih luas yang dihadapi oleh para petani tembakau di Lombok. Mereka menggantungkan hidup pada hasil panen, namun kini terancam bangkrut akibat jatuhnya harga jual di pasaran.

Di akhir pernyataannya, petani tersebut kembali menegaskan permintaannya kepada Gubernur NTB untuk segera mengambil tindakan nyata. “Apa tindakan Anda selaku Gubernur NTB?” tanyanya, menaruh harapan besar pada intervensi pemerintah untuk menyelamatkan nasib mereka, Dan Sampai Sekarang belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi NTB terkait keluhan tersebut.

Sumber: pakabar.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *