Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
banner 728x250
Berita

ISMEI Jatim Tegaskan Delegitimasi Institusi Negara Ancaman Serius

8
×

ISMEI Jatim Tegaskan Delegitimasi Institusi Negara Ancaman Serius

Sebarkan artikel ini

Surabaya – Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah VII Jawa Timur mengingatkan bahaya delegitimasi terhadap institusi negara, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang kerap dimainkan melalui isu provokatif di ruang publik. Mahasiswa menilai, hal itu berpotensi melemahkan kepercayaan rakyat terhadap negara dan mengancam persatuan nasional.

Ketua ISMEI Jatim, Naufal Gama Affandyar, menegaskan bahwa mahasiswa dan TNI harus hadir dengan solusi nyata. “Narasi delegitimasi itu berbahaya jika dibiarkan. Karena itu mahasiswa dan TNI harus bersinergi, bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tapi juga menguatkan kepercayaan publik kepada negara,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

Menurut Naufal, sinergi tersebut bisa diwujudkan melalui kuliah kebangsaan, program bela negara, riset bersama terkait ketahanan nasional, hingga pengabdian masyarakat di daerah 3T.

“Mahasiswa membawa gagasan dan inovasi, sementara TNI menghadirkan pengalaman dan kedisiplinan di lapangan,” tegasnya.

Ia menambahkan, ancaman bangsa saat ini tidak hanya berkaitan dengan militer atau ekonomi, melainkan juga serangan informasi yang berusaha meruntuhkan legitimasi institusi negara.

“Kalau kepercayaan publik runtuh, bangsa ini mudah dipecah belah. Di sinilah pentingnya kolaborasi mahasiswa dan TNI untuk menghadirkan solusi yang benar-benar dirasakan rakyat,” jelas Naufal.

Berdasarkan data BPS 2024, terdapat lebih dari 8,9 juta mahasiswa aktif di Indonesia. Sementara laporan The Military Balance 2025 mencatat, TNI memiliki sekitar 404.500 personel aktif.

“Jika dua kekuatan besar ini berjalan bersama, dampaknya akan sangat nyata bagi rakyat,” tambahnya.

Lebih jauh, Naufal menegaskan bahwa sinergi mahasiswa dan TNI bisa menjadi benteng melawan upaya delegitimasi yang melemahkan negara.

“Mahasiswa ingin ambil bagian, bukan sekadar jadi pengamat. Dengan kolaborasi nyata, kita bisa buktikan bangsa ini solid dan siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *