Lombok Tengah – Dono Kasino Indro resmi dilantik sebagai Anggota DPRD Lombok Tengah untuk sisa masa jabatan 2024–2029, menggantikan Mahrup melalui mekanisme Penggantian Antarwaktu (PAW). Pelantikan dilakukan setelah Mahrup diberhentikan akibat keterlibatannya dalam kasus korupsi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 2021–2022.
Dono Kasino Indro merupakan peraih suara terbanyak kedua dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Daerah Pemilihan (Dapil) Pujut–Praya Timur pada Pileg 2024. Ketua DPRD Lombok Tengah, Lalu Ramdan, berharap Dono dapat menjalankan amanah dan berkontribusi bagi percepatan pembangunan daerah.
“Kami menyampaikan penghormatan kepada Saudara Mahrup atas dedikasi yang telah diberikan. Kepada Saudara Dono Kasino Indro, kami ucapkan selamat bergabung dan selamat menjalankan tugas,” ujar Ramdan seperti dikutip dari detikBali, Senin (1/12/2025).
Latar Belakang Kasus PAW
Mahrup dan lima terdakwa lainnya, termasuk sesama kader PKS yang juga mantan anggota DPRD, Muhammad Sidik, dinyatakan bersalah dalam kasus penyalahgunaan penyaluran KUR BSI. Mereka terbukti melanggar Pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 18 UU Tipikor serta pasal terkait dalam KUHP. Putusan tersebut menjadi dasar hukum pelaksanaan PAW oleh DPRD Lombok Tengah.
Profil Singkat Dono Kasino Indro
Dono Kasino Indro (37) berasal dari Desa Mertak, Kecamatan Pujut. Berdasarkan data Info Pemilu KPU, Dono menamatkan pendidikan di SMAN 2 Mataram (2004–2007) dan bekerja sebagai operator alat berat sejak 2021.
Pengalaman organisasinya meliputi Ketua Kelompok Tani (2019–2020) serta anggota perkumpulan penyewaan alat berat di Lombok Tengah. Dono juga pernah bertugas sebagai staf Desa Mertak, tempat ia mempelajari dasar-dasar administrasi pemerintahan.
Pada Pileg 2024, Dono memperoleh 2.519 suara, menempatkannya sebagai peraih suara terbanyak kedua di internal PKS Dapil Pujut–Praya Timur.
