Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
banner 728x250
Berita

KAMMI Jakarta Raya Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Demokrasi dan Supremasi Sipil

7
×

KAMMI Jakarta Raya Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Demokrasi dan Supremasi Sipil

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jakarta Raya menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk “Mengukuhkan Ruang Demokrasi & Supremasi Sipil” di Aula Asrama Mahasiswa Sunan Giri, Jakarta, Minggu (14/9/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Ketua PP KAMMI, M. Amri Akbar, serta akademisi Dr. Abd. Rahmatullah sebagai narasumber utama.

Dialog berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para peserta, mayoritas mahasiswa dan pemuda, aktif mengikuti jalannya diskusi—menunjukkan besarnya perhatian terhadap isu demokrasi dan supremasi sipil di tengah dinamika bangsa yang terus berkembang.

Ketua PW KAMMI Jakarta Raya, Andre, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kolektif mahasiswa untuk terus terhubung dengan perkembangan bangsa.

“Kita harus belajar banyak dari peristiwa Agustus lalu. Dari sana kita melihat pentingnya mahasiswa dan pemuda terus meng-upgrade diri, menambah wawasan, serta memperkuat pemahaman tentang kondisi kebangsaan,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, Dr. Abd. Rahmatullah menekankan pentingnya menegakkan supremasi sipil dalam sistem demokrasi Indonesia. Menurutnya, pembagian peran sipil dan militer harus jelas agar tidak terjadi tumpang tindih yang dapat melemahkan demokrasi.

“Jabatan publik strategis seharusnya diisi oleh masyarakat sipil, sementara militer fokus pada fungsi pertahanan. Jika fungsi ini dicampuradukkan, demokrasi bisa tereduksi,” tegasnya.

Sementara itu, M. Amri Akbar menyoroti tantangan baru demokrasi akibat derasnya arus digitalisasi. Ia menilai, perkembangan digital kerap menggeser ruang diskursus publik dan justru menggerus esensi demokrasi.

“Hari ini demokrasi kita tereduksi oleh digitalisasi. Ruang diskursus bergeser dan sering kali sporadis hingga merongrong esensi demokrasi. Pemuda, OKP, dan BEM harus mengambil peran penting agar demokrasi tidak kehilangan arah,” ujarnya.

Amri menambahkan bahwa digitalisasi harus dikelola agar menjadi instrumen penguatan demokrasi, bukan sebaliknya.

“Mahasiswa harus hadir sebagai garda terdepan dalam memastikan bangsa ini tetap tegak di atas nilai-nilai demokrasi yang sehat,” tegasnya.

Di akhir acara, PW KAMMI Jakarta Raya menyampaikan pernyataan sikap:

  1. Menegaskan agar supremasi sipil ditegakkan demi menjaga ruang demokrasi dan kedaulatan rakyat.
  2. Mendesak pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk mengusut dugaan makar.

Dialog kebangsaan ini menjadi pengingat bahwa peran mahasiswa dan pemuda tidak hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi juga diwujudkan melalui sikap nyata dalam menjaga demokrasi dan kedaulatan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *