Jakarta: Hari Senin (12/2) siang, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Chairman Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono yang hadir bersama Penasehat Utama Nasruddin Tueka dan Marketing Ian Ardiansyah di Kantor Kemenpora RI, Senayan, Jakarta.
Menpora Dito ingin berkolaborasi dengan Jababeka Group untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang keolahragaan. Dalam pertemuan yang hangat ini nampak Menpora Dito berbincang di bidang olahraga dan sport tourism.
“Terima kasih Pak Menteri atas pertemuan ini. Saya menilai olahraga memang penting sekali. Kalau disana untuk latihan olahraga misalnya, kita harus produksi juara,” kata Darmono kepada Menpora Dito.
Menurutnya, beberapa olahraga air di Indonesia masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. “Masih belum kita manfaatkan dengan baik olahraga air seperti di Morotai, Tanjung Lesung, Kendal hingga Cikarang,” urainya.
Di bidang olahraga lainnya, pemilik kawasan seluas 5.600 hektar ini menilai cabang olahraga seperti sepak bola dan olahraga lainnya harus diciptakan mulai dari desa-desa. “Di Cikarang ada stadion kita serahkan lahannya 25 hektare ke Pemkot. Mari kita buat (KEK Olahraga) yang mudah saja cabornya biar bisa langsung jadi seperti sepak bola misalnya,” ujarnya.
“Dari kementerian sebenarnya hanya keluarkan regulasi. Undang pemilik-pemilik pabrik atau perusahaan di Cikarang untuk kerjasama khususnya untuk jadi klub-klub sepak bola. Karena sepak bola ini olahraga yang image nya paling tinggi dan mudah saja tidak seperti olahraga lainnya,” jelasnya.
“Nanti kita rundingkan, 5 atau 10 perusahaan mungkin cukup. Memang kota yang belum ada adalah kota olahraga. Kita ngobrol lagi agar bisa jadi ini,” pintanya kepada Menpora Dito dan jajarannya.
Menyimak beberapa masukan yang disampaikan, Menpora Dito menilai beberapa program yang ada di Kemenpora juga sama dengan yang disampaikan yang ada di Jababeka. Selain itu pemanfaatan aset di wilayah Jababeka perlu dimaksimalkan khususnya untuk kegiatan dan sarana olahraga, yang salah satunya ialah pengelolaan Stadium-stadium Olahraga. Pihaknya berharap ada kolaborasi dan keberlanjutan kerjasama di bidang KEK olahraga di masa depan.
“Kita ingin ada target sebelum Oktober ini, untuk adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang melibatkan olahraga. “Program di Kemenpora yakni olahraga, olahrasa, olahkarya selaras dengan di Jababeka juga, jika di Jababeka bisa untuk pengembangan olahraga, kami siap berkolaborasi,” pungkas Menpora Dito.
“Indonesia sebagai negara maritim perlu memaksimalkan pemanfaatan lahan dan potensi utama olahraga berbasis laut seperti Sailing, underwater diving dan olahraga air lainnya khusus nya Wilayah Jababeka, dengan memanfaatkan kawasan pariwisata tanjung lesung sampai dengan Tanjung Kait menjadj sport tourism Olahraga Air terbesar di Indonesia,” ujarnya
“Selain itu pihak Jababeka juga berkomitmen untuk mendukung prestasi olahraga dengan memberikan pendidikan pembinaan olahraga dari jenjang SD – SMA sampai dengan jenjang universitas dengan Akademi President. Kami Kemenpora sangat senang dan mendukung Group Jababeka,” tambah Menpora Dito.
Turut mendampingi dalam pertemuan ini Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra, Tenaga Ahli Potensi Pemuda dan Diaspora Hamdan Hamedan serta Direktur LPDUK Ferdinand Kamariki Tangkudung.