Lombok – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Pernyataan ini disampaikan Menpora Dito usai membuka Kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis (22/5/2025).
“Kita akan mengkonsepkan PON yang berkelanjutan. Semua venue yang dibangun harus digunakan secara optimal dan tidak boleh terbengkalai setelah acara,” ujar Menpora Dito.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan akan melakukan evaluasi usai pelaksanaan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Evaluasi ini penting untuk memastikan PON edisi berikutnya tepat sasaran dan memberi manfaat jangka panjang.
“Setelah PON Aceh-Sumut, akan dilakukan evaluasi menyeluruh. Fokus kita adalah memastikan kesinambungan dan pemanfaatan infrastruktur olahraga yang dibangun,” jelasnya.
Senada dengan Menpora, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyatakan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah bersama NTT. Ia menekankan pentingnya menjaga infrastruktur olahraga agar dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
“Pemerintah daerah siap mendukung sepenuhnya. Kita ingin venue olahraga yang dibangun nanti terus dimanfaatkan, tidak hanya untuk PON, tetapi juga untuk kegiatan lainnya,” tegas Iqbal.