Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
banner 728x250
BeritaOlahraga

Menpora Dito Resmi Buka Kejuaraan Dunia Paragliding di Lombok Tengah

203
×

Menpora Dito Resmi Buka Kejuaraan Dunia Paragliding di Lombok Tengah

Sebarkan artikel ini

Lombok Tengah — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, secara resmi membuka Kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2025 di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (22/5).

Pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Lombok, Gendang Beleq, oleh Menpora Dito bersama Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal.

Menpora Dito menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ajang internasional bergengsi ini yang telah memasuki tahun ketiganya. Ia berharap NTB dapat menjadi tuan rumah yang baik dan membanggakan.

“Kepercayaan dunia untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi ini adalah bukti bahwa kita memiliki kualitas, kapasitas, dan dedikasi tinggi dalam menyelenggarakan kejuaraan olahraga internasional,” ujar Menpora Dito.

Menurutnya, olahraga paragliding bukan hanya soal keterampilan dan akurasi, melainkan juga menuntut keberanian, ketangguhan, dan kedisiplinan. Ia berharap PGAWC dapat menginspirasi generasi muda untuk berprestasi di cabang olahraga ini.

“Paragliding memiliki potensi besar yang perlu kita dukung bersama. Untuk para atlet, selamat bertanding dan nikmati keindahan alam serta keramahan masyarakat Lombok,” tambahnya.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam sambutannya berharap kejuaraan ini dapat berlangsung sukses dan menjadi ajang promosi budaya dan pariwisata NTB di mata dunia.

“Ajang ini sangat penting tidak hanya untuk olahraga, tapi juga untuk memperkenalkan budaya NTB kepada dunia. Selamat datang dan selamat menikmati keindahan alam Lombok,” ujarnya.

Sebagai informasi, Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2025 berlangsung pada 22–25 Mei. Kejuaraan ini diikuti oleh 47 atlet dari delapan negara: Indonesia, Arab Saudi, Prancis, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Serbia, dan China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *